Minggu, 24 Maret 2013

Fokus Mengikuti Jejak Langkah Rosululloh saw dan para Sahabat


Jika kita mencermati keadaan umat Islam sekarang ini, kita akan melihat bahwa kebanyakan umat Islam lebih terfokus pada mengklaim diri atau golongannya masing-masing sebagai yang paling benar. Akibat dari saling mengklaim ini timbulah perpecahan dalam umat Islam sendiri. Muncul berbagai macam golongan-golongan. Ada NU, Muhammadiyah, Persis, Sunni, Syi'ah, Salafy, dan golongan-golongan lainnya. Semuanya mengklaim, “Saya yang paling benar, dan yang lain salah..!!”. Hanya karena perbedaan yang furu'iyah saja sudah saling menyalahkan dan menjelek-jelekkan. Yang pada akhirnya terjadilah pertengkaran. Dan bagi umat Islam yang awam pun bukannya jadi simpati. Karena melihat sikap umat Islam yang seperti itu akhirnya mereka lebih memilih menjauh dari ajaran agama dan terjebak dalam sekulerisme. Berstatus agama Islam, namun kehidupannya jauh dari ajaran Islam. Bahkan ada juga yang sampai berbalik menjadi memusuhi Islam.

Jika semuanya mengklaim yang paling benar, lalu siapa sesungguhnya golongan yang paling benar? Apakah NU, Muhammadiyah, Persis, Sunni, Syi'ah, Salafy, atau golongan yang lainnya? Ini pertanyaan yang sering kita dengar. Jika pertanyaan ini kita ajukan kepada golongan-golongan yang ada di zaman sekarang, maka kita tidak akan menemukan jawabannya. Karena semuanya mengaku paling benar. Dan tidak ada satupun jaminan dari ALLOH bahwa salah satu dari masing-masing golongan tersebut adalah yang paling benar. Adakah dalam Al-Qur'an bahwa NU yang paling benar? Adakah dalam Al-Qur'an bahwa Muhammadiyah yang paling benar? Adakah dalam al-Qur'an golongan-golongan lainnya di zaman sekarang yang paling benar? Tidak ada! Jadi semuanya tidak ada jaminan sebagai yang paling benar. Namun jika kita melintasi zaman maka ada satu golongan dari umat Islam yang dijamin benar oleh ALLOH swt, yaitu Rosululloh saw dan para Sahabat. Kita lihat surat Al-Fath ayat 29:

مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّـهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُۥٓ أَشِدَّآءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَىٰهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ اللَّـهِ وَرِضْوٰنًا ۖ سِيمَاهُمْ فِى وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ ۚ ذٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى التَّوْرَىٰةِ ۚ وَمَثَلُهُمْ فِى الْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْعَهُ فَـَٔازَرَهُۥ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِۦ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ ۗ وَعَدَ اللَّـهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ الصّٰلِحٰتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًۢا

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.
(QS. Al-Fath:29)

Jadi tidak ada gunanya saling mengklaim sebagai yang paling benar. Karena tidak ada jaminannya dari ALLOH swt dan hanya akan menimbulkan perpecahan dan pertengkaran sesama saudara sendiri. Lagi pula yang tahu mana yang benar kan hanya ALLOH swt saja. Daripada saling mengaku-ngaku yang paling benar, lebih baik kita fokus untuk mengikuti jejak langkah Rosululloh saw dan para Sahabat. Hasilnya akan lebih nyata daripada mengaku-ngaku benar padahal belum tentu benar.

Jadi – sekali lagi – mari kita sama-sama berusaha untuk fokus mengikuti jejak langkah Rosululloh saw dan para Sahabat. Mudah-mudahan kita semua selamat dan bahagia di dunia dan akhirat.

Wallohu 'alam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar