Jumat, 18 November 2016

Naskah Materi Khutbah Jum'at "Kisah Zulkarnain"

HADIRIN SIDANG JUM'AH ROHIMAKUMULLOH....
SAAT INI / KITA BERADA DI AKHIR ZAMAN //
SUDAH BANYAK TANDA-TANDA AKHIR ZAMAN YANG BERMUNCULAN //
DI AKHIR ZAMAN / AKAN TERLEPAS SEBUAH KAUM YANG TERKURUNG DARI KURUNGANNYA // KAUM ITU YANG SANGAT JAHAT // DAN SANGAT MERUSAK // KEMUDIAN MEREKA AKAN MENYEBAR DI MUKA BUMI INI / DAN MERUSAK SEMUA APA YANG MEREKA TEMUKAN ///

MEREKA ADALAH YA'JUJ DAN MA'JUJ // MEREKA TERKURUNG DIBALIK SEBUAH TEMBOK YANG SANGAT KOKOH // MEREKA TIDAK BISA MEMANJAT TEMBOK TERSEBUT / DAN MEREKA JUGA TIDAK MAMPU MELUBANGINYA ///

NAMUN / DENGAN IZIN ALLOH // DI AKHIR ZAMAN / TEMBOK ITU AKAN HANCUR LULUH // KEMUDIAN MEREKA AKAN MENYEBAR DI MUKA BUMI INI DENGAN SANGAT CEPAT // DAN MEREKA AKAN MERUSAK SEMUA APA YANG MEREKA TEMUKAN ///

TEMBOK YANG KOKOH ITU DIBANGUN OLEH SEORANG RAJA MUSLIM YANG ADIL // YANG BERNAMA ISKANDAR ZULKARNAIN //

SIAPAKAH RAJA ISKANDAR ZULKARNAIN ITU..?? /
ALLOH SWT MENCERITAKAN KISAHNYA DALAM SURAT AL-KAHFI AYAT 83-98 //

ALLOH SWT TELAH MEMBERIKAN KEDUDUKAN KEPADA RAJA ISKANDAR ZULKARNAIN DI MUKA BUMI INI // DAN ALLOH TELAH MEMBERIKANNYA JALAN UNTUK MENCAPAI SEGALA SESUATU ///

SUATU KETIKA IA MENEMPUH SEBUAH PERJALANAN / DAN SAMPAI KE SUATU TEMPAT DIMANA MATAHARI TERBENAM // ZULKARNAIN MELIHAT MATAHARI TERBENAM DALAM LAUT YANG BERLUMPUR HITAM // DI TEMPAT ITU DIA MENEMUKAN SEBUAH KAUM // DI ANTARA KAUM ITU ADA YANG BAIK DAN BERIMAN // NAMUN ADA JUGA YANG JAHAT DAN TIDAK BERAGAMA ///

MAKA ZULKARNAIN MEMOHON PETUNJUK KEPADA ALLOH SWT // TENTANG BAGAIMANA MENSIKAPI KAUM TERSEBUT // MAKA ALLOH SWT BERFIRMAN // “WAHAI ZULKARNAIN..!! ENGKAU BOLEH MENGHUKUM ATAU BERBUAT BAIK KEPADA MEREKA”

MAKAZULKARNAIN PUN MENGUMUMKAN, /
“BARANG SIAPA YANG BERBUAT ZHOLIM / KAMI AKAN MENGHUKUMNYA / LALU DIA AKAN DIKEMBALIKAN KEPADA TUHANNYA // KEMUDIAN TUHAN MENGAZABNYA DENGAN AZAB YANG SANGAT KERAS /// ADAPUN ORANG YANG BERIMAN DAN MENGERJAKAN KEBAJIKAN / AKAN MENDAPAT GANJARAN YANG TERBAIK SEBAGAI BALASAN / DAN AKAN AKAN KAMI SAMPAIKAN KEPADANYA PERINTAH KAMI YANG MUDAH-MUDAH” ///

MAKA DIPERANGINYA ORANG-ORANG YANG ZHOLIM // DAN DILINDUNGINYA ORANG-ORANG YANG BAIK DAN BERIMAN // SEHINGGA AKHIRNYA KAUM TERSEBUT MENJADI AMAN, TENTRAM DAN BAHAGIA ///
 

MAKA ZULKARNAIN PUN MELANJUTKAN KEMBALI PERJALANANYA // MENUJU KE ARAH MATAHARI TERBIT // DAN SAMPAI DI SUATU KAUM YANG BERSINAR DI ATAS MEREKA MATAHARI // SEDANGKAN MEREKA TIDAK MEMPUNYAI PERLINDUNGAN DARI CAHAYA MATAHARI TERSEBUT //

DARI SITU // ZULKARNAIN KEMUDIAN MENGAMBIL ARAH YANG LAIN // PARA ULAMA MENAFSIRKAN KE ARAH UTARA // MAKA SAMPAILAH DIA KE SEBUAH TEMPAT / YANG BERADA DI ANTARA DUA GUNUNG // DI BALIK GUNUNG ITU / DIA MENDAPATKAN SUATU KAUM / YANG HAMPIR TIDAK MEMAHAMI PEMBICARAAN // NAMUN ALLOH MEMBERIKAN KEMAMPUAN KEPADA ZULKARNAIN UNTUK BISA MEMAHAMI BAHASA KAUM TERSEBUT / DAN PERKATAAN ZULKARNAIN PUN BISA DIFAHAMI OLEH KAUM TERSEBUT //

KAUM TERSEBUT BERKATA KEPADA ZULKARNAIN, // “WAHAI ZULKARNAIN / SESUNGGUHNYA / YA'JUJ DAN MA'JUJ ITU BERBUAT KERUSAKAN DI MUKA BUMI // KAMI AKAN MEMBAYARMU UNTUK MEMBUATKAN DINDING PENGHALANG ANTARA KAMI DAN MEREKA” //

MAKA ZULKARNAIN MENJAWAB, / “SAYA AKAN MEMBANTU KALIAN MEMBUATKAN DINDING PENGHALANG // DAN KALIAN TIDAK PERLU MEMBAYARKU / APA YANG TELAH ALLOH ANUGERAHKAN KEPADAKU ITU LEBIH BAIK BAGIKU // KAMI HANYA MINTA BANTUAN TENAGA KERJANYA / DAN JUGA TOLONG SIAPKAN PERALATAN DAN BAHAN-BAHANNYA” //

MAKA KAMU ITU PUN MEMENUHI SEMUA YANG DIBUTUHKAN OLEH ZULKARNAIN / SEHINGGA BERDIRILAH SEBUAH TEMBOK YANG KOKOH DAN KUAT // YANG MENGHALANGI KAUM TERSEBUT DENGAN YA'JUJ DAN MA'JUJ // YA'JUJ DAN MA'JUJ TIDAK MAMPU MEMANJATNYA / DAN TIDAK MAMPU MELUBANGINYA //

MAKA ZULKARNAIN PUN BERKATA, “INI ADALAH RAHMAT DARI TUHANKU / MAKA APABILA JANJI TUHANKU SUDAH DATANG / DIA AKAN MENGHANCUR LULUHKANNYA / DAN JANJI TUHANKU ITU BENAR”

DI AKHIR ZAMAN / DENGAN IZIN ALLOH / TEMBOK ITU AKAN HANCUR / DAN YA'JUJ DAN MA'JUJ AKAN MENYEBAR DI MUKA BUMI / DAN MERUSAK SEMUA APA YANG MEREKA TEMUKAN //

SEMOGA KITA SEMUA SELAMAT / DARI SEMUA FITNAH AKHIR ZAMAN INI //

Minggu, 13 November 2016

Kisah Seekor Anjing, Tulang dan Berlian

Akulah seekor anjing...
Yang sedang dalam perjalanan...

Perjalananku begitu jauh...
Dan melelahkan...

Di tengah perjalanan...
Aku menatap ke depan...
Aku melihat ada sebuah batu yang berkilauan...

Aku pun mendekati batu itu...
Setelah kulihat...
Aku berpikir, “Ah.. ini hanyalah sebuah batu..!!”

Maka akupun kembali menatap ke depan...
Untuk melanjutkan perjalananku....

Belum sampai aku beranjak...
tidak jauh dariku...
Aku melihat ada sepotong tulang....
maka aku pun kegirangan....
“Nahhh... ini dia yang aku cari....!!!”

Aku segera mendekati tulang itu...
dan langsung mengendusnya...
“Hmmm... harumnya tulang ini....”
Dan aku pun menjilatinya...
“Ohhh... rasanya benar-benar gurih...!!”
Aku pun mulai menggigitnya dan berniat untuk membawanya...

Namun, tiba-tiba seorang manusia datang dan memberitahuku....
“Hai anjing..!!
Jangan bawa tulang itu...!!!
Bawalah batu itu...!!”

Aku heran....
Mengapa manusia itu menyuruhku membawa batu itu...
Padahal aku tidak butuh batu itu...
Untuk menggigitnya saja, akan susah sekali....
Apalagi untuk membawanya....
Jika ku bawa, batu ini hanya akan menambah beban perjalananku saja...
Maka aku pun enggan untuk melepaskan tulang ini...

Maka manusia itu pun menjelaskan,
“Itu adalah batu berlian...
Batu itu nilainya jauh lebih berharga daripada tulang itu...!!”

Aku yang bodoh ini belum mengerti apa itu berlian...
Tapi aku percaya kepada manusia itu...
Manusia adalah makhluk yang memiliki akal.
Dan makhluk yang berakal pasti lebih mengetahui..
mana yang baik dan mana yang buruk...
Sehingga aku pun menurutinya....
Dan memutuskan untuk membawa batu itu...

Namun begitu...
Tapi rasanya berat sekali untuk melepaskan tulang ini...
Sehingga ada pergulatan hebat dalam hatiku....
Aku bertarung melawan nafsuku...
Dan rasana sangat melelahkan...
Setelah bergulat cukup lama....
Akhirnya, aku berhasil melepaskan tulang itu...

Rasanya ringan sekali...
Aku pun mulai bersemangat untuk membawa batu itu....
Aku mulai menggigit batu itu...
"Krekk..."
Tapi bentuk batu ini benar-benar tidak cocok dengan mulutku...
Aku berusaha keras untuk menggigit dan membawanya...
Namun, batu itu jatuh lagi jatuh lagi...
Seolah-olah batu itu enggan dengaku...

Sehingga sesekali aku kembali melirik ke tulang itu...
Aku berpikir, “Mungkin aku lebih cocok dengan tulang saja”.
Tapi tak lama...
Aku segera menepis pikiranku itu...
Karena aku masih sangat percaya kepada perkataan makhluk berakal itu...

Maka sedikit-sedikit terus aku bawa batu itu...
Walaupun aku harus bersusah payah...

Terus ku bawa jauh batu itu...
Dan tanpa terasa, kini aku sudah sangat jauh meninggalkan tulang itu...
Rasanya sudah tidak mungkin lagi aku kembali kepada tulang itu...

Sudah sejauh ini....
Aku tetap saja masih harus bersusah payah....
dalam memawa batu ini...
Sedangkan aku sendiri...
Belum mengerti bagaimana sih berharharganya berlian itu....?
Sesekali terbersit kembali dalam pikiranku...
“Benarkah batu ini lebih berharga....??”
“Jangan-jangan hanya sia-sia saja perjuanganku ini....”

Namun kembali segera kutepis pikiran itu...
Dengan berpikir...
Walaupun ternyata batu ini memang tidak berharga....
Setidaknya yang aku lakukan adalah hal yang benar....
Hal yang menuruti akal....
Bukan menuruti hawa nafsuku....

Dengan berfikir seperti...
Semakin ringanlah bebanku...
Dan aku terus membawa batu itu tanpa mengeluh...

Suatu ketika, berlian itu terlepas dariku...
ke tempat dimana aku tidak bisa mengambilnya lagi...
Aku bingung..
Bagaimana cara mengambilnya...
Aku benar-benar tidak tau bagaimana cara mengambilnya lagi...
Akhirnya kurelakan saja berlian itu...

Maka aku pun menatap ke depan...
Untuk meneruskan perjalananku....

Aku mulai berjalan...
Ingin sekali rasanya berlari...
Tapi aku masih penasaran kepada tulang yang kutinggalkan...
Maju selangkah..
Kemudian berhenti dan berfikir...
"Mungkin tulang itu masih di sana...."
Kemudian maju lagi..
dan berhenti lagi...
"Tapi tulang itu sudah jauh kutinggalkan..."
Kemudian maju lagi dan berhenti lagi...
"Walaupun sudah jauh, tapi masih memungkinkan untuk mengambilnya dulu..."
"Eh.. tapi disekitarnya kan banyak anjing yang lain.."
"Mungkin tulang itu sudah di ambil anjing yang lain..."
Kemudian maju lagi dan berhenti lagi...
"Tapi belum tentu juga..."
"Haduhhh.. gimana nihh..."

Akhirnya aku memutuskan untuk memastikan saja tulang itu...
Agar aku tidak penasaran...
Tanpa peduli apapun hasilnya...

Maka aku pun kembali ke tempat dimana aku meninggalkan tulang itu...
Sesampainya di tempat itu aku mencari-cari...
"Dimana tulang itu..??"
Aku tidak menemukannya...

Aku melihat ada jejak kaki menjauh...
Aku pun mengikuti jejak kaki itu..
Sehingga akhirnya aku mengetahui...
Bahwa ternyata...
Tulang itu sudah dibawa oleh anjing yang lain...

Aku sedikit kecewa...
Tapi sesuai niatku...
Aku kembali tujuan utamanya bukan untuk membawa tulang itu...
Hanya agar aku tidak penasaran saja...
Dan perjalananku tidak terhambat...

Aku pun berniat untuk kembali melanjutkan perjalananku...
Tapi aku terkejut...
"Di mana aku..??"
"Ke mana arah perjalananku..."
Jejakku tertiup angin..
Aku kehilangan jejak...
Aku tidak tau arah lagi...
Aku kebingungan...
"Bagaimana jika aku tidak bisa melanjutkan perjalananku.."
"Itu satu-satunya tujuan hidupku yang paling berharga.."
Dan ada sedikit penyesalan....
"Mengapa waktu itu aku harus penasaran dengan tulang"
Kejadian ini benar-benar membuatku tidak mau berpikir lagi tentang tulang itu..

Setelah sempat panik..
Aku pun menenangkan diri...
Aku mulai berkeliling mencari sisa-sisa jejakku...
Dan sangat bersyukur...
Tak berapa lama aku menemukan petunjuk...
Aku menemukan jejakku yang dulu...
Meskipun aku harus mundur lebih jauh..
Tapi setidaknya sekarang aku sudah tau arah...
Ini lebih baik daripada tidak sama sekali...

Kini aku kembali menatap ke depan...
Dan mulai melanjutkan perjalanan sunyiku...
Dengan berlari....