Jumat, 03 Desember 2021

Naskah Khutbah Jum'at - Bersyukur dalam Segala Kondisi ver-2

Naskah Khutbah Jum'at - Bersyukur Dalam Segala Kondisi Ver-2 by Hamdani Fajar on Scribd

Link Download PDF

Naskah Khutbah Jum'at
“BERSYUKUR DALAM SEGALA KONDISI”

oleh: 'Aam' Hamdani Fajar
( 24 Robi'ul Akhir 1443H / 3 Desember 2021M)

 

Khutbah ke-1

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَل لَّهُ عِوَجَا
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُوْلِ اللهِ ، مُحَمَّدٍ ابْنِ عَبْدِ اللهِ

وَ عَلىَ آلِهِ ، وَصَحْبِهِ ، وَ مَنْ وَا لاَهُ ، أَمَّا بَعْدُ
يَا أَيُّهَا الّذَِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ ، وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَ أَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
فَ قَلَى اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْعَزِيْزِ الْكَرِيْمِ ،
 أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ، بِسْمِ اللهِ الرَحْمَانِ الرَّحِيْمِ
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ ، صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمِ


hadirin sidang jum'ah yang dirahmati alloh...//
pertama-tama.. // marilah kita panjatkan puja dan puji kehadirat alloh swt.. // karena berkat taufik dan hidayahnyalah / kita semua bisa berkumpul / di tempat yang mulia ini... /// tidak lupa sholawat dan salam... / semoga selalu tercurahkan.. / kepada nabi kita / muhammad saw...///
beserta keluarganya... / para sahabatnya... / dan para pengikutnya sampai akhir zaman... ///
kemudian yang selanjutnya... // marilah kita sama-sama tingkatkan ketakwaan kita kepada alloh swt.. //
dengan takwa yang sebenar-benarnya takwa..//
yaitu../ mentaati segala perintah alloh.. // dan menjauhi segala larangannya... //

HADIRIN / SIDANG JUM'AH YANG DIRAHMATI ALLOH...

Salah satu bentuk takwa kita kepada ALLOH.. /
adalah dengan senantiasa bersyukur kepada-NYA....//
Bersyukur dalam kondisi apapun...///

Sudah terlalu banyak ni'mat yang ALLOH karuniakan kepada kita..//
Saking banyaknya/ sampai-sampai kita sering lupa..//
Bahwa kita telah mendapatkan karunia ni'mat / yang luar biasa dari ALLOH..///
saking melimpahnya// kita menganggapnya karunia itu sebagai karunia yang biasa-biasa saja...///
Bahkan tidak sedikit orang yang mendustakan // bahwa nikmat itu dari ALLOH..// Dan mengaku-aku karuia alloh itu sebagai miliknya...///

Sebuah kisah yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Muhammad..//

"Suatu hari..// Abdullah bin Muhammad / pernah berada di daerah perbatasan// wilayah Arish di negeri Mesir...///
Ia melihat sebuah kemah kecil// yang dari kemahnya menunjukkan // bahwa pemiliknya adalah orang yang sangat miskin....///
Lalu Abdullah bin Muhammad pun mendatangi kemah yang berada di padang pasir tersebut // untuk melihat apa yang ada di dalamnya...///

Maka Ia melihat seorang laki-laki...// Namun bukan laki-laki biasa...// Kondisi laki-laki ini sedang berbaring // tangannya buntung // dan kakinya pun buntung// telinganya sulit mendengar..// matanya buta..// dan tidak ada yang tersisa selain lisannya yang berbicara...///

Dari lisannya orang itu mengucapkan...//

“Ya Allah..// berilah aku ilham / untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu..// yang telah Engkau anugerahkan kepadaku...// Dan Engkau sangat muliakan aku dari ciptaan-Mu yang lain....”

Kemudian Abdullah bin Muhammad pun menemuinya.../ dan berkata kepada orang itu..///

“Wahai saudaraku..// nikmat Allah mana yang engkau syukuri?”

Kemudian laki-laki pemilik kemah itu menjawab..///

“Wahai saudara, diamlah...!! // Demi Allah../ seandainya Allah datangkan lautan..// lalu laut tersebut akan menenggelamkanku...// atau Allah datangkan gunung api../ yang pasti aku akan terbakar...// atau dijatuhkan langit kepadaku../ yang pasti akan meremukkanku...// Aku tidak akan mengatakan apapun..// kecuali rasa syukur...///”

Abdullah bin Muhammad kembali bertanya,

“Bersyukur atas apa..?”

Laki-laki pemilik kemah itu menjawab lagi...//

“Tidakkah engkau melihat Dia telah menganugerahkan aku lisan yang senantiasa berdzikir dan bersyukur...?///
Di samping itu..// aku juga memiliki anak../ yang saat waktunya sholat..// ia selalu menuntunku untuk ke masjid..// dan ia pula yang menyuapiku...///
Namun sejak tiga hari ini dia tidak pulang kemari...// Bisakah engkau tolong carikan dia...?///”

Abdullah bin Muhammad pun menyanggupinya dan pergi untuk mencari anaknya itu...///
Setelah beberapa saat mencari..// Ia mendapati jenazah yang sedang dikelilingi oleh singa....//
Ternyata anaknya laki-laki itu sudah dimakan oleh singa...///

akhirnya Abdullah bin Muhammad pun menceritakan kejadian itu kepada laki-laki pemilik kemah itu...//

Kemudian Laki-laki pemiliki kemah ini mengatakan..//
“Alhamdulillah..// Dia tidak meninggalkan keturunan bagiku..// yang bermaksiat kepada Allah..// sehingga ia diazab di neraka...//”

Kemudian ia menarik napas panjang...// lalu meninggal dunia...//

Abdullah bin Muhammad kemudian dibantu oleh empat orang yang lewat..// empat orang yang lewat itu mengenal mengenali laki-laki pemilik kemah tersebut...// Ternyata Ia adalah Abu Qibalah...// salah seorang Sahabat Nabi..// yang wajahnya senantiasa bersujud kepada Allah...// Yang matanya selalu menunduk atas apa yang diharamkan Allah...// Yang tubuhnya selalu sujud tatkala orang-orang dalam keadaan tidur...//”.

Kemudian Abdullah bin Muhammad bersama empat laki-laki tadi pun memandikan..// mengkafani../ dan menyholatkannya../ sebelum akhirnya memamkamkan beliau...//

Itulah sepenggal kisah manusia yang senantiasa bersyukur kepada alloh swt...///

Hadirin, rohimakumulloh....//

ALLOH swt.. / telah mengaruniakan mata kepada kita...//
Bagaimanakah jadinya jika kita tidak bisa melihat..//
mampukah kamera yang paling mahal di dunia
Membuat kita bisa melihat..??//
berapakah harga mata kita ini...?//
harga mata ini sungguh Sangat mahal sekali..//
Tapi ALLOH memberikannya dengan gratis kepada kita..//

فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”
(QS. Ar-Rohman)


Seorang kakek tua berusia tujuh puluh tahun..//
Harus menjalankan sebuah operasi..//
Karena tidak bisa buang air kecil..//
Setelah melihat besarnya tagihan biaya operasi tersebut../
Kakek tersebut langsung menangis tak terperikan..//

Petugas yang melihat..// langsung berusaha menenangkannya..//
"Jangan khawatir kek...//
Jika kakek tidak mampu membayar tagihan itu../
akan ada keringanan bagi yang tidak mampu../"

Kakek tersebut malah menjawab..//

"Bukan besarnya tagihan ini yang aku tangisi..//
Aku menangis karena aku baru tahu../
Bahwa biaya untuk buang air kecil itu tertanya sebesar ini..//
Sedangkan selama tujuh puluh tahun ini aku buang air kecil...//
ALLOH tidak pernah memberikan tagihan sepeserpun kepadaku..//

فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”
(QS. Ar-Rohman)


ALLOH sudah menggratiskan udara yang kita hirup..//
Padahal..// bagaimana jadinya jika kita tidak bernafas...?//
Harga dari udara yang kita hirup adalah nyawa kita..//





Ini baru sedikit dari luasnya ni'mat ALLOH kepada kita..//

وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا

“Dan jika kamu mencoba-coba menghitung ni'mat dari ALLOH,
Maka kamu tidak akan mampu menghitungnya”
(QS. An-Nahl, 16:18)


Jika kita mencoba-coba untuk menghitung ni'mat ALLOH..//
maka kita tidak akan mampu untuk menghitungnya..//
Setiap detik kita dipenuhi oleh ni'mat-ni'mat dari ALLOH..//
Sehingga sudah sepantasnya / kita senantiasa bersyukur dalam segala kondisi..//

Bahkan yang namanya musibah pun sesungguhnya adalah ni'mat dari ALLOH..//
Sakit adalah ni'mat dari ALLOH // agar kita bisa masuk ke dalam surganya..// Jika kita sabar menghadapinya ...//

Jika kita sabar terhadap musibah..// maka dosa-dosa kita akan di ampuni..//
bukankah ALLOH mencintai orang-orang yang sabar...??//
maka dengan sabar derajat kita menjadi naik..//
bukankah itu ni'mat...??
jika tidak diuji..// maka bagaimana seseorang bisa bersabar...??
Tidak akan ada sabar jika tidak diuji....///

maka, hadiin rohimakumulloh../
Tidak ada yang buruk dari ALLOH....//

مَّا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ وَمَا أَصَابَكَ مِن سَيِّئَةٍ فَمِن نَّفْسِكَ

“Apa saja yang menimpamu dari kebaikan, adalah dari ALLOH,
Dan apa saja  yang menimpamu dari keburukan,
maka itu dari nafsumu sendiri. ”
(QS. An-Nisa, 4:79)



Buruk itu dari hawa nafsu kita yang tidak menginginkannya..//
Karena kita tidak ingin sakit..// maka jadilah kita menderita..///
Jadi jangan salahkan sakit jika kita menderita...//
Salahkan hawa nafsu yang tidak ridho dengan ketetapan ALLOH....//

Jika kita mendapat musibah.../ kemudian kita mengingat ALLOH..//
Kemudian sabar../ ikhlas../ ridho dalam menghadapi musibah itu..// Maka musibah itu akan terasa ni'mat...///

Miskin bukan hal yang buruk...// Miskin itu adalah jalan kebaikan bagi kita..// Bukankah Rosululloh saw pernah bersabda..// yang paling duluan masuk surga adalah orang miskin..// sedangkan orang kaya banyak sekali hisabannya..//
sehingga lama masuk surganya..// Dan yang paling banyak masuk surga pun ternyata orang miskin..//

Tapi hawa nafsu yang membuatnya tidak ridho dengan keadaannya tersebut../// Sehingga dia menderita karenanya...// Yang membuat menderita adalah hawa nafsu....// Bukan keadaannya....//

Maka...// Hadirin yang dirahmati ALLOH..//

Marilah kita bersama-sama belajar..//
untuk senantiasa bersyukur dalam segala kondisi...//

Demikian yang dapat saya sampaikan..//
Semoga ada guna dan manfaatnya..//
Khususnya bagi saya pribadi...//
Umumnya bagi kita semua...///

بَارَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ ، أَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا ، وَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِى وَ لَكُمْ ، وَ لِكَا فَةِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ ، فَاسْتَغْفِرُوهُ ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ


Khutbah ke-2

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ، وَبِهِ نَسْتَهِيْنُ ، عَلَى أُمُورِ الدُّنْيَا وَ الدِّيْنِ .
نَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ هُوَ الْحَكِيْمُ الْمَتِيْنِ ، وَنَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ، اَلَّذِي اَرْسَلْتَهُ لِ الْعَالَمِين .
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الْمُرْسَلِيْن ، مُحَمَّدٍ ابْنِ عَبْدِ اللهِ ، وَ عَلىَ آلِهِ ، وَصَحْبِهِ ، أَجْمَعِينَ ، أَمَّا بَعْدُ.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَهُوا اتَّقُوا اللهَ ، وَقُوْلُوا قَوْلاً سَدِيْدًا ، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ ،
وَ يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ، وَ مَنْ يُتِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ ، فَقَدْ فَاذَ فَوْزًا عَزِيْمًا ،
فَ قَلَى اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْعَزِيْزِ الْكَرِيْمِ ،  أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ، بِسْمِ اللهِ الرَحْمَانِ الرَّحِيْمِ ، قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ، اللَّهُ الصَّمَدُ ، لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ، وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ ،  صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمِ .



بِسْمِ اللهِ الرَحْمَانِ الرَّحِيْمِ ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ، اَللَّهُمَّ صَلِّى وَ سَلِّمْ
وَ بَارِكْ آمين يَا الله يَا رَبَّ الْعَالَمِين ، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ ، لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ ،  الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ ، رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا ، الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ ، وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ آمَنُوا ، رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ ، اَللَّهُمَّ وَفِّقْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا ، لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ ،  اَللَّهُمَّ أَعِنْهُمْ ، عَلَى طَاعَتِكَ ، وَاهْدِهِمْ سَوَاءَ السَّبِيْلِ،  اَللَّهُمَّ جَنِّبْهُمْ الْفِتَنَ ، مَاظَهَرَ مِنْهَا ، وَمَابَطَنَ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ، رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا ، وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ ، وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا ، رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ، وَلِوَالِدَيْنَا ، وَارْحَمْهُمَا ، كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً ، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً ، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ ،  وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ ،  وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

عِبَادَالله ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِالْعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ ،  وَاِيْتَاءِذِى الْقُرْبَى ،  وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ ،  يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ ، وَسْتَغْفِرُوْهُ ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ ، حَيَّ نُقِيْمُ الصَّلاَةَ
.