Minggu, 13 November 2016

Kisah Seekor Anjing, Tulang dan Berlian

Akulah seekor anjing...
Yang sedang dalam perjalanan...

Perjalananku begitu jauh...
Dan melelahkan...

Di tengah perjalanan...
Aku menatap ke depan...
Aku melihat ada sebuah batu yang berkilauan...

Aku pun mendekati batu itu...
Setelah kulihat...
Aku berpikir, “Ah.. ini hanyalah sebuah batu..!!”

Maka akupun kembali menatap ke depan...
Untuk melanjutkan perjalananku....

Belum sampai aku beranjak...
tidak jauh dariku...
Aku melihat ada sepotong tulang....
maka aku pun kegirangan....
“Nahhh... ini dia yang aku cari....!!!”

Aku segera mendekati tulang itu...
dan langsung mengendusnya...
“Hmmm... harumnya tulang ini....”
Dan aku pun menjilatinya...
“Ohhh... rasanya benar-benar gurih...!!”
Aku pun mulai menggigitnya dan berniat untuk membawanya...

Namun, tiba-tiba seorang manusia datang dan memberitahuku....
“Hai anjing..!!
Jangan bawa tulang itu...!!!
Bawalah batu itu...!!”

Aku heran....
Mengapa manusia itu menyuruhku membawa batu itu...
Padahal aku tidak butuh batu itu...
Untuk menggigitnya saja, akan susah sekali....
Apalagi untuk membawanya....
Jika ku bawa, batu ini hanya akan menambah beban perjalananku saja...
Maka aku pun enggan untuk melepaskan tulang ini...

Maka manusia itu pun menjelaskan,
“Itu adalah batu berlian...
Batu itu nilainya jauh lebih berharga daripada tulang itu...!!”

Aku yang bodoh ini belum mengerti apa itu berlian...
Tapi aku percaya kepada manusia itu...
Manusia adalah makhluk yang memiliki akal.
Dan makhluk yang berakal pasti lebih mengetahui..
mana yang baik dan mana yang buruk...
Sehingga aku pun menurutinya....
Dan memutuskan untuk membawa batu itu...

Namun begitu...
Tapi rasanya berat sekali untuk melepaskan tulang ini...
Sehingga ada pergulatan hebat dalam hatiku....
Aku bertarung melawan nafsuku...
Dan rasana sangat melelahkan...
Setelah bergulat cukup lama....
Akhirnya, aku berhasil melepaskan tulang itu...

Rasanya ringan sekali...
Aku pun mulai bersemangat untuk membawa batu itu....
Aku mulai menggigit batu itu...
"Krekk..."
Tapi bentuk batu ini benar-benar tidak cocok dengan mulutku...
Aku berusaha keras untuk menggigit dan membawanya...
Namun, batu itu jatuh lagi jatuh lagi...
Seolah-olah batu itu enggan dengaku...

Sehingga sesekali aku kembali melirik ke tulang itu...
Aku berpikir, “Mungkin aku lebih cocok dengan tulang saja”.
Tapi tak lama...
Aku segera menepis pikiranku itu...
Karena aku masih sangat percaya kepada perkataan makhluk berakal itu...

Maka sedikit-sedikit terus aku bawa batu itu...
Walaupun aku harus bersusah payah...

Terus ku bawa jauh batu itu...
Dan tanpa terasa, kini aku sudah sangat jauh meninggalkan tulang itu...
Rasanya sudah tidak mungkin lagi aku kembali kepada tulang itu...

Sudah sejauh ini....
Aku tetap saja masih harus bersusah payah....
dalam memawa batu ini...
Sedangkan aku sendiri...
Belum mengerti bagaimana sih berharharganya berlian itu....?
Sesekali terbersit kembali dalam pikiranku...
“Benarkah batu ini lebih berharga....??”
“Jangan-jangan hanya sia-sia saja perjuanganku ini....”

Namun kembali segera kutepis pikiran itu...
Dengan berpikir...
Walaupun ternyata batu ini memang tidak berharga....
Setidaknya yang aku lakukan adalah hal yang benar....
Hal yang menuruti akal....
Bukan menuruti hawa nafsuku....

Dengan berfikir seperti...
Semakin ringanlah bebanku...
Dan aku terus membawa batu itu tanpa mengeluh...

Suatu ketika, berlian itu terlepas dariku...
ke tempat dimana aku tidak bisa mengambilnya lagi...
Aku bingung..
Bagaimana cara mengambilnya...
Aku benar-benar tidak tau bagaimana cara mengambilnya lagi...
Akhirnya kurelakan saja berlian itu...

Maka aku pun menatap ke depan...
Untuk meneruskan perjalananku....

Aku mulai berjalan...
Ingin sekali rasanya berlari...
Tapi aku masih penasaran kepada tulang yang kutinggalkan...
Maju selangkah..
Kemudian berhenti dan berfikir...
"Mungkin tulang itu masih di sana...."
Kemudian maju lagi..
dan berhenti lagi...
"Tapi tulang itu sudah jauh kutinggalkan..."
Kemudian maju lagi dan berhenti lagi...
"Walaupun sudah jauh, tapi masih memungkinkan untuk mengambilnya dulu..."
"Eh.. tapi disekitarnya kan banyak anjing yang lain.."
"Mungkin tulang itu sudah di ambil anjing yang lain..."
Kemudian maju lagi dan berhenti lagi...
"Tapi belum tentu juga..."
"Haduhhh.. gimana nihh..."

Akhirnya aku memutuskan untuk memastikan saja tulang itu...
Agar aku tidak penasaran...
Tanpa peduli apapun hasilnya...

Maka aku pun kembali ke tempat dimana aku meninggalkan tulang itu...
Sesampainya di tempat itu aku mencari-cari...
"Dimana tulang itu..??"
Aku tidak menemukannya...

Aku melihat ada jejak kaki menjauh...
Aku pun mengikuti jejak kaki itu..
Sehingga akhirnya aku mengetahui...
Bahwa ternyata...
Tulang itu sudah dibawa oleh anjing yang lain...

Aku sedikit kecewa...
Tapi sesuai niatku...
Aku kembali tujuan utamanya bukan untuk membawa tulang itu...
Hanya agar aku tidak penasaran saja...
Dan perjalananku tidak terhambat...

Aku pun berniat untuk kembali melanjutkan perjalananku...
Tapi aku terkejut...
"Di mana aku..??"
"Ke mana arah perjalananku..."
Jejakku tertiup angin..
Aku kehilangan jejak...
Aku tidak tau arah lagi...
Aku kebingungan...
"Bagaimana jika aku tidak bisa melanjutkan perjalananku.."
"Itu satu-satunya tujuan hidupku yang paling berharga.."
Dan ada sedikit penyesalan....
"Mengapa waktu itu aku harus penasaran dengan tulang"
Kejadian ini benar-benar membuatku tidak mau berpikir lagi tentang tulang itu..

Setelah sempat panik..
Aku pun menenangkan diri...
Aku mulai berkeliling mencari sisa-sisa jejakku...
Dan sangat bersyukur...
Tak berapa lama aku menemukan petunjuk...
Aku menemukan jejakku yang dulu...
Meskipun aku harus mundur lebih jauh..
Tapi setidaknya sekarang aku sudah tau arah...
Ini lebih baik daripada tidak sama sekali...

Kini aku kembali menatap ke depan...
Dan mulai melanjutkan perjalanan sunyiku...
Dengan berlari....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar